Pages

Kamis, 29 Juli 2010

PARA SELEBRITIS JADI USTADZ


Kita sudah terlalu menyatu dengan tayangan-tayangan di televisi, siang-malam selalu tampak asyik masyuk, kadang waktu-waktu strategis untuk beribadah pun tidak lagi diindahkan, apalagi sudah datang tayangan kesukaan kita baik berita, film, infotainment, petualangan apalagi dunia bola. Dan yang cukup penarik untuk dinikmati dunia gossip yang selalu dating berdendang memenuhi ruang-ruang hati, pikiran dan sudah menyatu dengan ruang kamar yaitu dunia selebritis, dunia ini tampak semakin asyik kalau para artis lagi ceplas ceplos berbicara, apalagi dengan sensualisme yang sengaja dipertontonkan, dunianya sudah melampaui dunia kebiasaan masyarakat, mereka lebih seksi, lebih mewah, lebih an lebih…..terlalu tinggi jika dunia mereka kita sandingkan dengan dunia orang-orang yang ada diperkampungan yang setiap harinya lupa menggunakan pelembab, bedak, dan alat-alat kecantikan lainnya. Cermin sudah menjadi diri mereka sendiri, sedangkan di dunia kampung sawah dan lading menjadi teman akrabnya.

Asyiknya lagi, dunia mereka yang sudah tinggi “peradaban luar angkasa” sudah menjadi panutan bagi orang-orang kampung, pelosok, gang-gang sempit, bahkan yang tidak tahu peradaban pun menikmati seleb mereka di televise, yang pada akhirnya mereka bukan lagi entertainment yang hanya untuk ditonton, tapi mereka menjadi panutan luar biasa, baik dari pakaian, dandanan, dan bahkan perilakunya.

Mereka sudah menjadi ustadz bahkan lebih dari para ustadz-untadz yang seharusnya menjadi panutan mereka. Dan yang lucu lagi para ustadz (selebritis) sudah banyak
terlibat dalam adegan porno dalam sebuah film, sebagian secara terang-terangan memproduksi film tersebut untuk koleksi pribadi bahkan secara profesional dijual-belikan, dan malangnya rekaman tersebut tersebar secara bebas melalui handphone dan internet. Sebagian lagi rekaman tersebut diproduksi oleh tangan usil dengan kamera tersembunyi yang terkadang dimanfaatkan untuk pemerasan.Tak hanya buka-bukaan, tapi beberapa selebritis juga doyan berpose seksi di setiap aksinya, tentu sebuah keberanian untuk berburu sensasi atau memang sebuah profesionalitas dari seorang selebritis. Simak saja selebritis yang termasuk seksi dan hot versi .

tapi anehnya mereka malah didukung dan tidak rela panutan mereka di hokum atau dipenjara di sel-sel tahanan, mereka masih ingin bersama dalam dunia keasyikan.

Dunia mereka yang selalu tidak lepas dengan dunia pemampangan otot lembut, juga menjadi bahan yang sulit dilepaskan bagi remaja-remaja kita, sekarang bias kita lihat betapa dunia paha sudah menjadi komuditas diberbagai tempat dari orang kampung gunung sampai orang deosa yang sangat terpencil. Dan tidak heran jika berita yang berbau-bau lendir. Seks bebas bener-bener sudah merajalela. Entah aturan dari mana, kalau berhubungan seks itu boleh dilakukan tanpa harus melakukan ijab kabul pernikahan. parahnya lagi, yang menganut paradigma semacam itu gak cuma pelajar sama mahasiswa, tapi pejabat dan selebritis yang seharusnya menjadi panutan dan diidolakan.

Rasa-rasanya, wanita era modern ini merasa bangga dan sempurna ketika mengenakan rok pendek, atau membuka kancing atas hingga terlihat belahan dadanya. Lalu apa hubungannya seks bebas dengan cara berpakaian? cuma mata dan hasrat kita yang tahu.


Dan ironinya di tengah-tengah kondisi seperti ini, artis indonesia yang sejatinya menjadi orang tua, guru, panutan, dan trendsetter cara berpakaian kaum remaja, memberi contoh yang kurang baik. Ya seperti di atas tadi, artis Indonesia sangat hoby pamer belahan dada dan rok di keataskan.
Maka tidak ada jawaban lain kecuali kembali kepada panutan yang sebenarnya Nabi MUHAMMAD saw dan para alim ulama yang kredibilitas keilmuannya sudah tidak diragukan lagi bahkan moralnya sudah luar biasa.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن
كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” ( Al-Ahzab : 21)

Rabu, 28 Juli 2010

Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010)


DITUJUKAN KEPADA
Masyarakat umum dan pemustaka Perpustakaan Nasional RI




ISI PENGUMUMAN

I. PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Keberadaan masyarakat merupakan modal dasar dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan dipengaruhi faktor partisipasi masyarakat. Apabila pemerintah mampu mendayagunakan masyarakat, maka masyarakat menjadi potensi besar yang bermanfaat dalam pembangunan. Sebaliknya, bila potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan, justru akan menjadi beban. Begitu pula dalam pembangunan bidang perpustakaan di Indonesia.

Pembangunan bidang perpustakaan membutuhkan partisipasi masyarakat. Saat ini, bukan lagi saatnya masyarakat hanya diposisikan sebagai objek layanan perpustakaan. Masyarakat juga harus bertindak sebagai aktor yang memiliki peran penting dalam pengembangan perpustakaan. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dalam bentuk materi, saran yang bersifat konstruktif serta berperan aktif dalam mendirikan perpustakaan desa atau perpustakaan lembaga keagamaan, seperti perpustakaan masjid dan gereja. Kesemuanya itu adalah bentuk pembangunan bidang perpustakaan dengan metode bottom-up yang berbasiskan masyarakat.

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 43 mengamanatkan perlunya peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang perpustakaan. Pasal tersebut menyebutkan bahwa masyarakat berperan serta dalam pembentukan, penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan. Undang-undang tersebut memberi dasar hukum bagi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia.

Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan, berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Untuk itu, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010). LPAKI 2010 bertujuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Partisipasi dan kontribusi masyarakat melalui lomba ini dapat berupa ide pengembangan perpustakaan di Indonesia, inovasi baru di bidang perpustakaan, maupun pengalaman atau best practice dalam penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan berbasiskan masyarakat. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti lomba ini dan mengirimkan naskahnya sesuai jadwal yang ditetapkan.

II. TEMA LPAKI 2010

Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Perpustakaan sebagai Wahana Belajar Sepanjang Hayat

III. PILIHAN TOPIK

Panitia menyediakan beberapa topik tulisan untuk dikembangan. Topik diberikan sebagai pedoman bagi peserta dalam mengembangkan tulisan dan tidak dimaksudkan sebagai judul tulisan. Berikut topik yang dapat dipilih:

1. Pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Pengembangan Perpustakaan
2. Kebutuhan Informasi dalam Menentukan Arah Pengembangan Perpustakaan
3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Membangun Perpustakaan

IV. PERSYARATAN PESERTA LPAKI 2010

1. Peserta lomba adalah masyarakat umum;
2. Melampirkan fotokopi KTP/SIM/Kartu Mahasiswa atau identitas lain dan daftar riwayat hidup;
3. Peserta lomba dapat mengirim lebih dari satu artikel dengan judul berbeda;
4. Isi artikel harus relevan dengan tema lomba dan topik penulisan;
5. Artikel harus asli, bukan terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media apa pun serta tidak
sedang dilombakan;
6. Bentuk tulisan ilmiah popular, ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar;
7. Artikel ditulis dalam format MS Word dan atau PDF sepanjang 8-14 halaman (10.000-15.000 karakter), ukuran kertas A4, spasi 1.5, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12, rata kiri (align text to the left);
8. Artikel dikirim melalui email, disertai identitas pribadi (termasuk nomor telepon yang mudah dihubungi), ke alamat:

luthfiati@pnri.go.id dan
cc. lpaki_2010@yahoo.com dan luthfiatimakarim@ymail.com
Subject: Naskah (nama peserta) LPAKI 2010

9. Artikel harus sudah diterima Panitia selambat-lambatnya hari Selasa, 31 Agustus 2010 (tanggal kirim email);
10. Panitia tidak melayani surat-menyurat;
11. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat;
12. Artikel pemenang menjadi milik Perpustakaan Nasional RI;
13. Artikel pemenang akan dimuat di majalah Visi Pustaka serta dimasukkan ke dalam web resmi Perpustakaan Nasional RI www.pnri.go.id;
14. Pemenang lomba akan diumumkan di web pnri www.pnri.go.id pada pekan ke-2 atau ke-3 Oktober 2010;
15. Jika di kemudian hari pemenang diketahui melanggar UU Hak Cipta maka kemenangan peserta akan digugurkan dan peserta wajib mengembalikan hadiah kepada Panitia.

V. KRITERIA PENILAIAN

1. Keaslian ide;
2. Pemahaman terhadap tema dan topik;
3. Kekayaan informasi;
4. Ketepatan menganalisis atau menafsirkan permasalahan;
5. Kekuatan data, fakta dan argumentasi dengan menyebutkan sumber rujukan yang jelas;
6. Bahasa yang digunakan baik dan benar namun tetap komunikatif dan mudah dipahami.

VI. HADIAH PEMENANG

Juara 1: Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 2: Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 3: Rp. 3.500.000,- (Tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 1: Rp.2.000.000, (Dua juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 2: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 3: Rp.1.000.000,- (Satu juta rupiah) dan piagam penghargaan.

Hadiah dipotong pajak yang ditanggung oleh pemenang.

Link Perpustakaan : Klik Disini

Belajarlah dari Perilaku Binatang


Allah menciptakan segala makhluk yang ada di muka bumi ini adalah untuk keperluan manusia, termasuk binatang. Karena itu, manusia diperintahkan untuk memanfaatkan seluruh ciptaan-Nya itu sesuai dengan hokum Allah yang berlaku. Memang tidak semua binatang bias dikonsumsi oleh manusia, karena hokum Allah melarangnya karena hikmah-hikmah tertentu. Akan tetapi manusia tetap bias memanfaatkan binatang-binatang tersebut sebagai piaraan, penjaga dan sebagainya.

Ada satu pelajaran menarik yang saya peroleh dari Prof. Dr. Imam Suprayogo dalam sebuah rapat koordinasi. Beliau berbicara tentang perbedaan perilaku binatang dan manusia. Beliau mengatakan bahwa binatang itu bentuk dan rupanya berbeda-beda, tetapi perilakunya sama. Sedangkan manusia bentuk dan rupanya sama tetapi perilakunya berbeda-beda. Menurutnya, semua jenis binatang, meskipun bentuk dan rupanya berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya memiliki watak dan perilaku yang sama, yaitu tidak punya aturan dan tidak punya hati nurani. Mereka berperilaku seenaknya sendiri, senang bertengkar, ingin berkuasa sendiri, dan egois. Tetapi ada sifat positif dari binatang yaitu mereka jujur dengan sifat mereka sendiri dan tidak ditutup-tutupi.

Sifat monyet misalnya adalah tipe binatang yang rakus dan tidak ingin berbagi dengan kawannya. Jika mendapatkan makanan dia akan memakan semua makanan yang ada sampai kenyang. Jika perutnya tidak cukup dia akan meletakkannya di dalam mulut sampai mecucu dalam bahasa jawanya. Jika mulutnya tidak cukup dia akan menggenggamnya di kedua tangan dan kakinya. Jika kita sering menyembunyikan makanan untuk diri kita dan tidak mau berbagi dengan teman-teman dan saudara-saudara kita berarti kita seperti monyet.

Sifat ayam adalah rukun ketika tidak ada makanan dan bertengkar setelah ada makanan. Jika kita amati, ayam-ayam kita di kandang itu kelihatan rukun tatkala kita belum memberinya makanan. Tetapi setelah kita dating membawa makanan, tiba-tiba mereka akan bertengkar dan saling mematok temannya sendiri. Yang paling besar akan berkuasa dan melarang ayam-ayam lainnya yang kalah untuk makan. Baru setelah dia kenyang, ayam-ayam kecil lainnya diperbolehkan untuk makan. Jika kita sering berebut makanan dan bertengkar dengan teman-teman dan saudara-saudara kita sendiri , berarti kita seperti ayam.

Sifat kambing adalah suka bertengkar memperebutkan perempuan. Kambing jantan akan bertengkar dengan kawannya sendiri jika ada kambing betina. Mereka suka berebut betina hingga sampai ketika akan disembelih untuk dijadikan qurban. Jika kita sering bertengkar dengan kawan sendiri karena memperebutkan seorang cewek, berarti kita seperti kambing.

Masih banyak lagi sifat-sifat binatang yang bias kita pelajari dan kita amati untuk dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam ilmu manajemen, kita juga mengenal adanya beberapa perilaku binatang yang sering muncul diperankan oleh manusia dalam suatu organisasi, sehingga memerlukan penanganan yang baik agar tidak terjadi konflik. Di antaranya adalah:

1. Anjing, bersifat menyerang siapa pun dan berusaha memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mengindahkan orang lain. Cara mengatasinya adalah kita harus bias menahan diri, jangan terlibat urusan dengannya, dan jangan beri dia kesempatan untuk menggonggong.

2. Kuda, bersifat selalu setuju. Pendapat apapun yang muncul dia akan setuju dan mengangguk. Cara mengatasinya adalah beri dia kesempatan untuk menyumbangkan pendapatnya dalam suatu rapat atau diskusi.

3. Monyet, bersifat tahu segalanya dan memilih satu kelompok pendukung untuk melindungi dan mendukungnya. Cara mengatasinya adalah beri kesempatan kepada kelompok untuk membahas teori atau usulan-usulannya.

4. Ketak, bersifat banyak bicara, ingin mendapat kedudukan tinggi dengan meloncat walaupun harus menginjak teman-temannya sendiri. Ke atas dia menjilat dan ke bawah dia menginjak. Cara mengatasinya adalah lakukan interupsi dengan bijaksana dan batasi waktu bicaranya, batasi ruang geraknya, dan buktikan ucapan-ucapannya berdasarkan data lapangan.

5. Kijang betina, bersifat pemalu. Cara mengatasinya, beri pertanyaan sederhana, tingkatkan percaya dirinya dengan member penghargaan apabila mungkin.

6. Landak bersifat tidak kooperatif. Percaya pada setiap orang dan menentang kepada setiap orang yang menonjolkan kekuasaan. Cara mengatasinya, beri pengakuan atas pengetahuan dan pengalamannya, serta manfaatkan keberadaannya untuk organisasi.

7. Kuda Nil bersifat pasif dan tidak ada reaksi serta menarik diri. Cara mengatasinya, beri pertanyaan sederhana dan libatkan dalam urusan organisasi agar dia berpartisipasi aktif.

8. Jerapah bersifat sok jagoan dan merasa kuat. Cara mengatasinya adalah beri dia kritikan dan manfaatkan teknik “ya…tetapi..”.

9. Serigala, bersifat penanya konyol dan suka menindas orang lain. Cara mengatasinya adalah jangan langsung dijawab pertanyaan atau usulannya, tetapi teruskan kepada pertanyaan ke kelompok lain.

Demikianlah beberapa perilaku binatang yang sering muncul dalam perilaku manusia. Mungkin secara tidak sadar, kita pun pernah berperilaku seperti mereka. Lewat tulisan ini, semoga kita dapat mengambil pelajaran, sehingga kita bias berperilaku lebih baik sesuai dengan kodrat, harkat dan martabat kita sebagai manusia. Wallahu a’lam bishawab.

Selasa, 27 Juli 2010

Win Win solution


Di zaman sekarang ini, setiap hari kita selalu dihadapkan pada situasi yang menuntut kita harus berebut dengan orang lain. Para penjual di pasar harus berebut konsumen agar dagangannya laku, para pembeli harus berebut dengan pembeli lain dan bahkan anak-anak yang mau berangkat sekolah pun harus berebut mikrolet agar bias sampai di sekolah tepat waktu dan tidak mendapat hukuman akibat terlambat. Karena itu muncul suatu jargon yang mengatakan bahwa zaman sekarang adalah zaman berebut dan jika tidak mau merebut milik kita pun akan direbut orang.

Dalam perebutan itu, biasanya kita selalu dituntut agar kita menjadi pemenang. Dalam bidang apa pun, selalu ditanamkan dalam diri kita, agar kita selalu menang, meskipun harus mengorbankan orang lain demi kemenangan itu. Akibatnya, banyak orang yang menempuh berbagai macam cara untuk mendapatkan kemenangan itu, meskipun harus berbuat curang dan berlaku tidak adil. Para politikus saling menjegal dan menfitnah lawan politiknya, para pemain olahraga melakukan kecurangan melalui wasit dan permainan kotor untuk mendapatkan kemenangan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang menjadikan orang rela berbuat nista demi mendapatkan kemenangan tersebut.

Kemenangan telah dijadikan sebagai tujuan utama bukan sebagai sarana untuk menuju kemenangan yang lebih besar. Karena itu, tidak heran jika kita bisa tertawa riang dengan kemenangan kita meskipun musuh kita menderita dan terpuruk akibat kemenangan itu.

Bisakan kemenangan diperoleh tanpa harus melukai dan menjadikan orang lain sengsara? Bisakan kemenangan kita justru menjadikan orang lain bahagia dan lebih baik?
Islam mengajarkan bahwa setiap mukmin haruslah menjadi orang-orang yang menang. Kemenangan dalam Al-Qur’an digambarkan dalam berbagai macam bentuk ungkapan. Ada kalanya disebutkan dengan kata “faaizun” dan kadang diungkapkan dengan kata “muflihun” yang artinya menang atau beruntung. Ajaran Islam untuk menjadi orang-orang yang menang, tidak harus mengalahkan orang lain. Setiap orang bisa mendapatkan kemenangan itu jika mereka melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangannya. Misalnya di sebutkan dalam surat Al-A’la: “Telah beruntunglah orang-orang yang membersihkan hartanya, menyebut nama Allah serta lebih mementingkan kehidupan kehidupan akhirat daripada dunia.”

Menurut Islam, kemenangan yang diperoleh seseorang tidak harus mengalahkan orang lain, karena setiap orang berhak mendapatkan kemenangan yang sama jika mereka sama-sama melakukan perbuatan sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangannya. Karena itu, kemenangan itu sangat ditentukan oleh individu masing-masing dalam menggapainya dan tidak tergantung kepada orang lain. Bahkan jika seseorang hendak mendapatkan kemenangan tetapi menjadikan orang lain sengsara, maka segala usahanya dalam mendapatkan kemenangan itu menjadi sia-sia dan tidak bernilai dihadapan-Nya.

Dalam teori modern saya teringat dengan teori Stephen Covey dalam bukunya yang menegaskan tentang “win-win solution”. Sebuah kemenangan tidak harus menjadikan yang lain kalah, tetapi bagaimana kemenangan kita bisa menjadikan orang lain juga mendapatkan kemenangan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka. Karena itu, perlu dilakukan musyawarah, saling memahami antara satu dengan yang lain, sebelum terjadi konflik yang dapat memakan korban, baik yang bersifat moral maupun material. Wallahu a’lam.

Jumat, 09 Juli 2010

SOAL-SOAL UNAS MATEMATIKA SMA

Unduh Semua File soal-soal matematika SMA IPA mulai dari tahun 1987-2009
Semoga Soal-soal ini bermanfaat bagi kita semua
Soal Unas 1987 Klik disini
Soal Unas 1988 Klik disini
Soal Unas 1989 Klik disini
Soal Unas 1990 Klik disini
Soal Unas 1991 Klik disini
Soal Unas 1992 Klik disini
Soal Unas 1993 Klik disini
Soal Unas 1994 Klik disini
Soal Unas 1995 Klik disini
Soal Unas 1996 Klik disini
Soal Unas 1997 Klik disini
Soal Unas 1998 Klik disini
Soal Unas 1999 Klik disini
Soal Unas 2000 Klik disini
Soal Unas 2001 Klik disini
Soal Unas 2002 Klik disini
Soal Unas 2003 Klik disini
Soal Unas 2004 Klik disini
Soal Unas 2005 Klik disini
Soal Unas 2006 Klik disini
Soal Unas 2007 Klik disini
Soal Unas 2008 Klik disini
Soal Unas 2009 Klik disini
semoga soal-soal ini bermanfaat bagi kita semua